Monday, October 12, 2009

Ketika Kebingungan Melanda

Ketika kebingungan melanda,
Kabut menjelma masuk melewati pikiran,
Meracau ingatan indah yang membuatnya sesuram gunung yang tertutup putih angker warnanya
Ketika kebingungan melanda,
Api mencoba mengalir dalam alur darah berjalan,
Memanaskan tubuh hingga ke hati dan otak
Memeras tenaga untuk terus membuatnya panas
Ketika kebingungan melanda,
Debu yang tak terlihat berusaha terbang,
Pergi ke arah mata yang sedang berjaga, menanti sebuah jawaban
Dan mengotori putihnya lingkaran gelap
Ketika angin bergerak mengusir jenuhnya udara
Ketika air bergerak mendinginkan kepala
Ketika jari lentikmu mengusap kedua mata
Adalah saat di mana engkau menemukan harapan dalam sebuah doa,
Yang bercahaya ketika semua lilin di dunia mati dan habis
Yang menyilaukan ketika matahari tak lagi menunjukkan kekuatannya di malam hari
Dan akan terus berkilau di hamparan hitam pasir kesukaan manusia

No comments:

Post a Comment